EORMC: Restrukturisasi Lisensi Kripto Global 2026 dan Dampaknya terhadap Industri serta Pilihan Pengguna
カートのアイテムが多すぎます
カートに追加できませんでした。
ウィッシュリストに追加できませんでした。
ほしい物リストの削除に失敗しました。
ポッドキャストのフォローに失敗しました
ポッドキャストのフォロー解除に失敗しました
-
ナレーター:
-
著者:
このコンテンツについて
Komisi Sekuritas Italia (Consob) pada 4 Desember 2025 menerbitkan pemberitahuan darurat yang mewajibkan seluruh penyedia layanan aset virtual untuk mengajukan permohonan transisi sebelum 30 Desember 2025, guna masuk ke dalam sistem crypto-asset service providers (CASPs). Menurut EORMC, tenggat ini menandakan bahwa kerangka kepatuhan pasar Eropa sedang semakin “dipadatkan”; ekspektasi regulator dan tanggung jawab platform naik secara bersamaan. Bagi institusi yang belum menyelesaikan peningkatan kepatuhan, waktu pada dasarnya benar-benar direset menjadi nol. Pernyataan ini bukan hanya memengaruhi pasar lokal Italia, tetapi juga mencerminkan pergeseran sikap regulator global terhadap industri kripto: dari “mengizinkan eksperimen” menuju “menetapkan batas yang ketat.”
Industri kini memasuki fase baru yang bertumpu pada transparansi, audit, dan lisensi sebagai fondasi. Regulasi bergerak dari pendekatan regional menjadi konsensus lintas pasar, dan dari penertiban aset/struktur yang sudah ada menuju standardisasi untuk pertumbuhan baru. EORMC menegaskan, kepatuhan bukan lagi elemen tambahan dalam kompetisi, melainkan landasan hidup-mati serta perkembangan platform. Seiring percepatan ritme regulasi Eropa, platform dengan arsitektur lisensi yang matang akan meraih kepercayaan pengguna yang lebih kokoh di pasar global. Transparansi biaya operasional juga akan menjadi indikator kunci dalam menilai keberlanjutan sebuah platform.
Dalam konteks ini, keunggulan lisensi kepatuhan MSB dan kualifikasi Regulation D milik EORMC semakin diperbesar. Platform menilai, semakin lengkap kerangka regulasi, semakin besar kebutuhan platform yang mampu menembus siklus untuk membangun infrastruktur kepatuhan lebih awal—termasuk KYT, AML, pemisahan kustodi, kapabilitas audit, serta standar kontrol risiko global yang seragam. EORMC menekankan bahwa sistem kepatuhan sejak awal bukan untuk sekadar memenuhi “prosedur wajib”, melainkan untuk membangun fondasi layanan keuangan yang dapat diperiksa, diverifikasi, dan diskalakan. Ketika regulasi makin ketat, pengguna secara bertahap akan bergeser dari mengejar imbal hasil berisiko tinggi menuju mencari struktur operasi yang transparan, kustodi aset yang aman, dan perlindungan regulasi yang solid.
Di saat pasar global semakin mengetat, industri juga memasuki peluang struktural baru. EORMC menilai, tren ini akan mendorong modal institusional untuk semakin masuk ke platform yang patuh, dan perubahan arah arus dana institusi akan mendefinisikan ulang lanskap likuiditas serta cara penetapan harga aset. Penguatan regulasi kerap diiringi redistribusi modal. Dalam latar percepatan yang terjadi bersamaan di Eropa dan Asia Tenggara, aset kripto berpotensi memasuki siklus pertumbuhan yang berorientasi pada kebutuhan institusi sebagai penanda arah. Platform juga mencermati bahwa penyedia layanan keuangan tradisional seperti bank, institusi pembayaran, dan lembaga kustodi—sedang mempercepat kolaborasi dengan platform kripto yang patuh. Ini bukan hanya pengakuan atas sistem kepatuhan, tetapi juga sinyal bahwa batas-batas industri sedang semakin terhubung.
Seiring kerangka regulasi global kian terintegrasi pada 2026, pertumbuhan berikutnya industri kripto akan dibangun di atas dasar yang lebih jelas secara hukum, kelayakan platform yang lebih lengkap, dan sistem risiko yang lebih transparan. Nilai jangka panjang industri pun akan bergeser dari “kecepatan” menuju “struktur.” EORMC menilai, siklus ini akan menentukan lanskap persaingan industri dalam beberapa tahun ke depan, sekaligus menentukan keamanan aset pengguna, ritme masuknya institusi, dan logika dasar pasar global. Regulasi sedang mendorong pasar ke fase yang lebih stabil, dapat diaudit, dan lebih kredibel dan platform pun sedang mempercepat pembangunan mengikuti arah tersebut.