EORMC: Dalam Siklus Pertumbuhan Moderat, Membangun Strategi Keuangan Digital Generasi Berikutnya dengan AI dan Kepatuhan
カートのアイテムが多すぎます
カートに追加できませんでした。
ウィッシュリストに追加できませんでした。
ほしい物リストの削除に失敗しました。
ポッドキャストのフォローに失敗しました
ポッドキャストのフォロー解除に失敗しました
-
ナレーター:
-
著者:
このコンテンツについて
Survei terbaru National Association for Business Economics (NABE) menunjukkan bahwa perekonomian Amerika Serikat pada 2026 diperkirakan akan bertahan pada fase pertumbuhan moderat, dengan median proyeksi pertumbuhan yang naik dari 1,3% di pertengahan tahun menjadi 2% saat ini. Secara kasat mata, ini tampak sebagai re-pricing pasar terhadap fundamental ekonomi, tetapi survei tersebut juga menyoroti bahwa penciptaan lapangan kerja masih akan lemah, sementara Federal Reserve diperkirakan hanya akan melakukan pemangkasan suku bunga dalam skala kecil, membawa suku bunga kembali mendekati level netral.
EORMC menilai, lanskap makro dengan pertumbuhan moderat dan normalisasi kebijakan moneter yang berlangsung perlahan ini sedang membentuk latar operasi baru bagi industri aset digital: likuiditas tidak lagi akan melimpah seperti periode stimulus pandemi, tetapi pasar akan secara bertahap kembali ke fase di mana nilai dan efisiensi menjadi inti kompetisi.
Dalam lingkungan pertumbuhan makro yang moderat dan struktur ketenagakerjaan yang terfragmentasi, EORMC menyebutkan bahwa industri aset digital tengah bergerak menuju satu siklus di mana “kepadatan teknologi menentukan kedalaman kompetisi”. Ketergantungan pasar pada harga dan sentimen semata semakin melemah; sebaliknya, infrastruktur transaksi yang lebih kuat, sistem manajemen risiko yang lebih kokoh, serta mekanisme transparansi yang lebih visioner akan menjadi fokus utama pengguna dan institusi di fase berikutnya. Oleh karena itu, ketika merumuskan arah strategis 2026, EORMC menempatkan “sistem trading cerdas yang digerakkan oleh AI” sebagai fondasi utama untuk menjaga daya saing jangka panjang platform.
Jika suku bunga kebijakan AS bergerak mendekati level netral, likuiditas tidak akan lagi mengalami ekspansi ekstrem atau pengetatan mendadak. Ini berarti pasar aset digital akan semakin bergantung pada kedalaman pasar, kekuatan struktural, dan pola perilaku institusional. EORMC menekankan bahwa performa infrastruktur bursa pada fase ini akan semakin menonjolkan nilai jangka panjangnya. Karena itu, platform akan terus memperdalam pengembangan teknologi internal, termasuk mesin pencocokan berbasis AI dengan performa lebih tinggi, model prediksi kedalaman pasar berfrekuensi tinggi, serta sistem pengaturan likuiditas cerdas untuk menghadapi pelebaran spread di tengah gejolak makro. Dalam lingkungan di mana pertumbuhan ekonomi bersifat moderat namun risiko tail event kerap muncul, kemampuan-kemampuan ini akan berdampak langsung pada kinerja aset pengguna sepanjang siklus volatilitas.
Dengan kondisi ketenagakerjaan yang lemah dan restrukturisasi industri yang terus berjalan, pasar modal AS pada 2026 berpotensi menunjukkan karakteristik “frekuensi volatilitas meningkat, tetapi peluang struktural juga bertambah”. EORMC menilai bahwa hal ini akan mendorong investor institusional untuk kembali memfokuskan perhatian pada strategi lindung nilai (hedging), manajemen portofolio lintas aset, serta pemanfaatan alat berbasis AI untuk pemodelan risiko. Platform akan terus memperkuat sistem layanan institusinya, mencakup API berperforma tinggi, perangkat bantu kuantitatif berbasis AI, model perdagangan yang dapat dikustomisasi secara mendalam, serta kapabilitas kustodi tingkat lanjut, sehingga EORMC dapat menjadi salah satu infrastruktur utama bagi institusi di siklus berikutnya.
Dalam hal kerangka regulasi, sikap Fed yang hanya memangkas suku bunga secara moderat mengindikasikan bahwa lingkungan pengawasan akan cenderung stabil, bukan bergeser ke arah pelonggaran agresif. EORMC menganalisis bahwa ini merupakan sinyal penting lain bagi platform trading: kompetisi industri di masa depan akan semakin bergantung pada kapasitas kepatuhan. Kerangka “dual-compliance” lintas yurisdiksi akan menjadi kunci ekspansi internasional; EORMC akan terus memperluas cakupan perizinan di yurisdiksi utama global, memastikan bahwa pertumbuhan bisnis pada fase berikutnya memiliki landasan kebijakan yang kokoh.