
Mereka Bilang Ada Toilet di Hidungku
カートのアイテムが多すぎます
カートに追加できませんでした。
ウィッシュリストに追加できませんでした。
ほしい物リストの削除に失敗しました。
ポッドキャストのフォローに失敗しました
ポッドキャストのフォロー解除に失敗しました
Audibleプレミアムプラン30日間無料体験
-
ナレーター:
-
Dina Amalina
-
著者:
-
Ruwi Meita
このコンテンツについて
Setiap hari Imalovix menjadi bahan olok-olok karena statusnya sebagai anak rahim asli. Pada zaman itu, anak-anak rahim asli dianggap kelas bawah karena kualitasnya jauh dibanding anak-anak rahim kaca yang merupakan anak unggulan, terbaik, dan kebal terhadap virus. Imalovix tidak bisa mengelak karena dia memiliki tanda lahir di bagian yang tak bisa ia sembunyikan: mata.
Suatu hari, kakeknya memberikan sebuah jurnal yang ditulis seribu tahun lalu oleh seorang gadis bernama Kecubung. Seperti Ima, Kecubung memiliki tanda lahir di hidungnya dan itu membuatnya juga diolok-olok. Dengan kemarahan karena merasa dikasihani, Imalovix mengembalikan jurnal itu kepada kakeknya.
Namun, kemarahan itu justru menimbulkan kedukaan lain, hingga Imalovix pun berharap bisa mendapatkan jurnal itu kembali.
Ada bagian dalam kehidupan ini yang harus tetap berjalan alami, dan ilmu pengetahuan tidak selamanya menjadi sebuah jawaban.
Please note: This audiobook is in Indonesian.
©2022 Storyside (P)2022 Storyside